Welcome To My Blog

Welcome To My Blog

Minggu, 06 Oktober 2013

Etika Berkomunikasi Dalam Ajaran Agama Islam


Pertama : Qaulan Kariiman (mulia) sebagai muslim kita harus berkata dengan kata-kata yang mulia, hindarilah kata-kata yang hina, seperti mengejek, mengolok-ngolok hingga menyakiti perasaan orang lain. Pepatah mengatakan,”Memang lidah tidak bertulang, tak terbatas kata-kata” kendati lidah tak bertulang, namun lidah bisa lebih tajam dari sembilu. Banyak orang bisa sembuh bila dilukai dengan pedang, namun bila dilukai dengan lidah, sakitnya akan terbawa sampai mati. Hati-hati dengan perkataan, bila ingin bergurau tetap jaga lisan dari kata-kata yang menyakiti, bergurau dan bergaul harus tetap dengan kata-kata yang mulia.

Kedua : Qaulan ma’rufan (baik) “Berkatalah yang baik atau diam” itu pesan rasullulah kepada ummatnya. Sebagai muslim yang beriman lisan harus terjaga dari perkataan yang sia-sia, apapun yang diucapkannya harus selalu mengandung nasehat, menyejukkan hati bagi orang yang mendengarnya. Jangan biarkan lisan ini mencari-cari kejelekan orang lain. Hindari kata-kata yang hanya bisa mengkritik atau mencari kesalahan orang lain, memfitnah, menghasut. Sungguh, perbuatan yang sangat hina, hingga Allah berfirman dalam surah Al Hujarat ayat 12, seumpama orang yang memakan bangkai temannya sendiri. Sungguh sangat menjijikkan.

Ketiga : Qaulan Syadidan (lurus dan benar). Seorang muslim berkata harus benar, jujur jangan berdusta. Karena sekali kita berkata dusta, selanjutnya kita akan berdusta untuk menutupi dusta kita yang pertama, begitu seterusnya, sehingga bibir kita pun selalu berbohong tanpa merasa berdosa. Siapapun tak ingin dibohongi, seorang istri akan sangat sakit hatinya bila ketahuan suaminya berbohong, begitu juga sebaliknya. Rakyat pun akan murka bila dibohongi pemimpinnya. Juga tidak kalah penting dalam menyampaikan kebenaran, adalah keberanian untuk bicara tegas, jangan ragu dan takut, apalagi jelas dasar hukumnya Al Quran dan hadits. “Katakanlah kebenaran itu, meskipun sangat menyakitkan,” pesan Rasullulah ini, sejatinya mrnguatkan kita dalam menghadapi resiko yang apa pun yang akan kita hadapi dalam berdakwah.

Keempat : Qaulan Balighan (tepat) sebagai orang yang bijak. Bila berdakwah kita harus melihat stuasi dan kondisi yang tepat dan menyampaikan dengan kata-kata yang tepat. Bila bicara dengan anak-anak kita harus berkata sesuai dengan pikiran mereka, bila dengan remaja kita harus mengerti dunia mereka. Jangan kita berdakwah tentang teknologi nuklir dihadapan jamaah yang berusia lanjut tentu sangat tidak tepat sasaran, malah membuat mereka semakin bingung..

Kelima : Qaulan Layyinan ( lemah lembut), Maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara dengan orang-orang yang kasar. Rasullulah selalu bertuturkata dengan lemah lembut, hingga setiap kata yang beliau ucapkan sangat menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Seperti ayat pembuka diatas Allah melarang bersikap keras dan kasar dalam berdakwah, karena kekerasan akan mengakibatkan dakwah tidak akan berhasil malah ummat akan menjauh. Dalam berdoa pun Allah memerintahkan agar kita memohon dengan lemahlembut, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lemahlembut, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas,” (Al A’raaf ayat 55).

Demikian Allah mengajarkan kepada kita, dalam menjalin komunikasi, Khususnya dengan saudara kita sesama muslim.


Tidak ada komentar: