Pertama : Qaulan Kariiman (mulia) sebagai muslim kita harus berkata dengan kata-kata yang
mulia, hindarilah kata-kata yang hina, seperti mengejek, mengolok-ngolok hingga menyakiti perasaan orang lain. Pepatah mengatakan,”Memang lidah tidak
bertulang, tak terbatas kata-kata” kendati lidah tak bertulang, namun lidah
bisa lebih tajam dari sembilu. Banyak orang bisa sembuh bila dilukai dengan
pedang, namun bila dilukai dengan lidah, sakitnya akan terbawa sampai mati.
Hati-hati dengan perkataan, bila ingin bergurau tetap jaga lisan dari kata-kata
yang menyakiti, bergurau dan bergaul harus tetap dengan kata-kata yang mulia.
Kedua : Qaulan ma’rufan (baik) “Berkatalah yang baik atau diam” itu pesan rasullulah
kepada ummatnya. Sebagai muslim yang beriman lisan harus terjaga dari perkataan
yang sia-sia, apapun yang diucapkannya harus selalu mengandung nasehat,
menyejukkan hati bagi orang yang mendengarnya. Jangan biarkan lisan ini
mencari-cari kejelekan orang lain. Hindari kata-kata yang hanya bisa mengkritik
atau mencari kesalahan orang lain, memfitnah, menghasut. Sungguh, perbuatan
yang sangat hina, hingga Allah berfirman dalam surah Al Hujarat ayat 12,
seumpama orang yang memakan bangkai temannya sendiri. Sungguh sangat
menjijikkan.
Ketiga : Qaulan Syadidan (lurus dan benar). Seorang muslim berkata harus benar, jujur
jangan berdusta. Karena sekali kita berkata dusta, selanjutnya kita akan
berdusta untuk menutupi dusta kita yang pertama, begitu seterusnya, sehingga
bibir kita pun selalu berbohong tanpa merasa berdosa. Siapapun tak ingin
dibohongi, seorang istri akan sangat sakit hatinya bila ketahuan suaminya
berbohong, begitu juga sebaliknya. Rakyat pun akan murka bila dibohongi
pemimpinnya. Juga tidak kalah penting dalam menyampaikan kebenaran, adalah
keberanian untuk bicara tegas, jangan ragu dan takut, apalagi jelas dasar
hukumnya Al Quran dan hadits. “Katakanlah kebenaran itu, meskipun sangat menyakitkan,”
pesan Rasullulah ini, sejatinya mrnguatkan kita dalam menghadapi resiko yang
apa pun yang akan kita hadapi dalam berdakwah.
Keempat : Qaulan Balighan (tepat) sebagai orang yang bijak. Bila berdakwah kita harus melihat
stuasi dan kondisi yang tepat dan menyampaikan dengan kata-kata yang tepat.
Bila bicara dengan anak-anak kita harus berkata sesuai dengan pikiran mereka,
bila dengan remaja kita harus mengerti dunia mereka. Jangan kita berdakwah
tentang teknologi nuklir dihadapan jamaah yang berusia lanjut tentu sangat
tidak tepat sasaran, malah membuat mereka semakin bingung..
Kelima : Qaulan Layyinan ( lemah lembut), Maksudnya tidak mengeraskan
suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara
dengan orang-orang yang kasar. Rasullulah selalu bertuturkata dengan lemah
lembut, hingga setiap kata yang beliau ucapkan sangat menyentuh hati siapapun
yang mendengarnya. Seperti ayat pembuka diatas Allah melarang bersikap keras
dan kasar dalam berdakwah, karena kekerasan akan mengakibatkan dakwah tidak
akan berhasil malah ummat akan menjauh. Dalam berdoa pun Allah memerintahkan
agar kita memohon dengan lemahlembut, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah
diri dan suara yang lemahlembut, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas,” (Al A’raaf ayat 55).
Demikian Allah mengajarkan
kepada kita, dalam menjalin komunikasi, Khususnya dengan saudara kita sesama
muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar